Tuesday 9 October 2012

Suatu Malam tentang Yoza dan Akew

Kawan, tiba saatnya aku menceritakan tentang dua orang kawan yang sudah menjadi sepasang kekasih sedari 2 tahun lalu. Mereka adalah Yulianti Zainul (Yoza) dan Tedi Hermansyah (Akew). Aku menemukan mereka pda suatu waktu yang selalu mendekatkan kami pada kata persahabatan. Sekarang, kami sangat dekat, terlebih aku dan Yoza tinggal serumah dan seperti semua wanita pada umumnya, tiada rahasia diantara kita.

Semalam, Akew menelfonku dengan nada dan nafas yang tidak bisa diatur. Terang betul dia sedang tergesa atau mungkin khawatir akan sesuatu. Ternyata memang benar, Akew tengah mencari Yoza yang kabur dari rumah. Ya, aku sedang tidak ada di Depok.

"Ve, tolongin gue Ve. Lo hubungin Yoza dia ada di mana. Dia kabur dari rumah dan nggak bilang lagi di mana sekarang. Dia tadi berantem sama keluarganya, nggak tahu juga karena masalah apa. Gue khawatir, Ve. gue mohon banget lo bisa tolongin gue."
"Kew, gue ada hubungin Yoza tadi sekitar jam 7an. Dia nggak cerita soal apa-apa. Gue coba cari dia ya. Lu nggak usah sekhawatir ini."
"Ya ampun Ve, gue takut dia kenapa-kenapa. Itu aja."
"Iya gue ngerti. Gue coba cari dia ya, nanti gue hubungin lo lagi."

Sejurus kemudian aku menelfon Yoza tadi tidak diangkat. Satu hal baik, telfon genggamnya tidak dimatikan. Aku sms tanya sedang apa dan di mana, tidak juga dia balas. Mungkin masih ingin sendiri, pikirku.

sembari menunggu balasan sms dari Yoza, kualihkan perhatianku pada sosok Akew yang begitu menyayangi Yoza. Aku merasakan betul begitu. Dia mengkhawatirkan keadaan kekasihnya. Tanda cinta? Entahlah.

Kawan, sepertinya harus aku beri tahu, beberapa tahun yang lalu selama 4 tahun lamanya, kata cinta atau hal-hal apapun yang berhubungan dengan kasih sayang seorang laki-laki kepada seorang perempuan atau sebaliknya, adalah absurd bagiku. Aku tidak mengerti apa-apa. Tapi aku merasa ingin menerima cinta, memberi cinta, membalas cinta dari sosok manusia yang penuh kasih.

Ada beberapa pria mendekatiku tapi aku enggan untuk berpacaran. Entah kenapa, nggak sreg aja. Aku ingin orang yang bisa aku bagi ruang, menerimaku baik dan buruk, mencintaiku karena Tuhan. Orang yang sanggup mendengar dan menanggapi ceritaku dengan baik, orang mau aku ajak berdrama dalam hidup, orang ayang akan menjadi pendamping tokoh utama dalam cerita layar lebar hidupku.

Seketika lamunanku buyar oleh bunyi telfon genggamku yang ternyata balasan sms dari Yoza. Dia mengabarkan bahwa dia tengah berada di rumah Anggi, temannya yang juga aku kenal.

Segera aku kabarkan pada Akew dan memintanya untuk tidak gegabah. Ya, aku tahu apa yang akan terjadi jika Akew gegabah. Dia bisa saja menghampiri rumah Anggi dan menanyakan apa yang terjadi pada Yoza, memaksanya bercerita dan yang akan dia terima tidak lain dan tidak bukan adalah ketusnya Yoza atas sikapnya.

"Jangan sms Anggi apalagi nyamerin rumah Anggi. Lo sudah tahu sekarang Yoza aman, ya"
"Tapi gue mau bilang terimakasih sama Anggi Ve." ah, benar saja kan.
"Nanti saja jika Anggi sudah nggak sama Yoza."

Akew, Yoza, semoga Tuhan cepat mempersatukan kalian.
Amin!

No comments:

Post a Comment