Tuesday 9 October 2012

21 Maret 2011

Ibarat ada sungai di hadapan kita dan saat kita melewati sungai itu, sebagaimanapun kita berdiri lagi di  titik ini, kita bukanlah orang yang sama. Ada yang lain, ada yang hilang, ada yang didapat.
Seperti itulah perasaanku saat ini. Aku tahu sungai itu harus aku lewati walau aku juga tahu tidak akan jadi diri yang sama dengan sebelumnya. 
Selalu ada 1 sebelum 2, 3, 4, 10, 100, 1000. Selalu ada awal dari semua.
Kita hanya memiliki satu dan itu sudah terlepas.
Aku hanya punya satu 21 tahun, dan itu tidak akan kembali, memutar balik arah, terulang, tidak akan. Sekarang aku sampai pada 22 tahun umurku dan aku benar-benar merasakannya. Merasakan apa yang telah hilang dan apa yang tengah aku dapat.
Setimpal? Tidak tahu juga.
Sedikit merasa sedih dan takut. Jauh di dalam kita harus tahu bahwa semua bisa hilang kapan saja. Tidak akan ada satu hal pun yang akan selalu ada kecuali Tuhan. Semua pasti hilang, siap tidak siap, sungai harus terlewati, langkah harus terlepas.
Andai kamu benar-benar tahu apa yang aku rasakan betul di sini. Tidak akan ada kemarahan atau kedengkian apalagi kemurkaan.
Ulang tahun adalah hari bahagia, bukan?
Aku tidak ingin merusaknya, demi orang-orang terkasih dalam hidupku.
Bukan, ini juga bukan diary yang lantas setelah menulis semua ini aku menyembunyikannya di bawah bantal. Tidak kok.
Sungai itu sudah aku lewati. Aku bukan orang yang sama dengan aku kemarin. 21 tahun sudah berubah jadi 22 tahun. Nanti akan berubah lagi jadi 23, 24, 25, 50, dan semoga sampai 100. Amin.
Selamat ulang tahun, diriku.
Semoga selamat sampai tujuan!

No comments:

Post a Comment