Thursday 11 October 2012

CEMBURU

Aku seorang laki-laki yang mencintai wanita walaupun cinta itu tak akan pernah mungkin bisa ku miliki. Yang ingin aku miliki hanya kebahagiaan dan senyumnya, itu saja. Aku melihatnya dari jauh dan tersenyum, itu sudah cukup bagiku. Begitulah caraku mencintai Gadis, wanita yang bertahta dalam hatiku selama bertahun-tahun.

Aku bersahabat dengan Gadis sampai saat ini. Aku memperhatikannya setiap waktu. Aku menjaganya. Aku menemaninya. Aku merangkai kebahagiaan untuknya. Semua ku lakukan untuk menebus banyak kesalahan yang pernah aku lakukan pada tahun-tahun lalu. Kesalahan saat aku teramat mencintainya.

Sadar dengan keadaan yang tak mungkin untuk menjadi satu, aku selalu berkata kepadanya bahwa aku akan mencarikan seorang kekasih untuknya. Dia tak menunjukan wajah bahagia atau sedih, biasa saja. Semua sangat datar. Padahal aku sangat sakit harus berkata seperti itu. Aku mencintainya.

Saat ini, aku cemburu.

Aku melihatnya bersama seorang pria yang lain dariku. Aku berkenalan dengan pria itu dan..aku tak bisa lagi berkata apa-apa. Aku tahu dia bukan kekasih Gadis, sama sepertiku, dia hanya seorang teman. Hatiku galau dan semua kata muncul. Aku ingin berkata sesuatu atau aku tulis saja. Tidak! Aku pendam saja agar dia tetap tak tahu..tapi…ah!

Andai dia mengerti kegalauan yang aku rasa saat aku melihatnya dengan pria itu. Demi Tuhan aku mencintainya. Demi Tuhan aku tak rela. Demi Tuhan aku cemburu.


Raja’s Quote
Ku lelah terus mencari seseorang yang selalu ada untukmu
Ku ingin hubungan lebih yang kau rasakan padanya, ku inginkan juga
Ku cemburu bila kau dengannya
Ku cemburu karena kau adalah sebagian dari hatiku
Lamanya kesetiaanku menjadi pendengarmu dan menjaga hatimu
Ku inginkan hubungan yang lebih dari dia
Tahukah kau aku menderita demi cinta
Ku cemburu bila kau dengannya
Ku cemburu bila kau dengannya dan aku harus melihatnya
Ku cemburu karena kau adalah sebagian dari hatiku
Ku cemburu …



Gadis’ Quote
Aku tahu apa yang terjadi. Sungguhpun aku harus jujur bahwa kau adalah sesuatu. Maafkan aku, Raja.


12 September 2009
10.46

No comments:

Post a Comment