Tuesday 9 October 2012

Penghormatan sedalamnya untuk dosenku tercinta, Dr. Sofia Rangkuti-Hasibuan

Berjalan dengan langkah kecil, membawa dua sampai tiga buah tas berisi ilmu.

Awalnya aku hanya mengenal wajah cantiknya pada bagian belakang buku yang pada semester pertama dibagikan pihak kampus sebagai buku acuan. Pertama melihat saja aku sudah berpikir,"..ibu ini lain sekali.."

Tanpa terasa aku sampai disemester tiga masa kuliahku. Beberapa hari sebelumnya sudah ku dapatkan jadwal kuliah lengkap dengan nama-nama dosen pengajarnya. Aku tercengang kala mata tertuju pada tulisan,"..Wednesday 5/6/7 lndonesian Culture History, lecturer: Dr.Sofia Rangkuti-Hasibuan.."

Separuh hatiku merasa tenang, tapi separuh lagi berisi pertanyaan-pertanyaan yang kiranya hanya bisa terjawab hari Rabu nanti.

Dengan rasa tidak sabar aku menunggu hari Rabu dengan melahap habis bukunya. Kubaca berulang-ulang tapi anehnya belum banyak yang bisa ku ingat. Rasa penasaran dan takutku melebihi konsentrasiku saat membaca.

Ya, kau tau kawan apa yang terjadi saat hari Rabu tiba..

Kuliah jam pertama tidak terlalu ampuh untuk mengalihkan perhatianku yang selaku tertuju pada buku yg ditulis Dr.Sofia.
Sampai jam pertama usai dan semua mahasiswa menunggu Dr.Sofia datang.

Karena tak tahan, ku katakan rasa yang menggangguku dari tadi kepada sahabatku, Restudini. "Tu, gue penasaran deh sama ibu ini. I have no stereotype at all about her.." seraya jariku menunjuk fotonya yang ada pada halaman belakang buku.

Belum sempat Restudini menjawab kalimatku, orang yang ku nanti sudah tiba.

Berjalan dengan langkah kecil, membawa dua sampai tiga tas berisi ilmu.

Hal itulah yang pertama kaki hadir dalam otakku saat memperhatikannya masuk, mengucapkan salam sebagaimana orang muslim lainnya, tersenyum, lalu duduk.

Takjubku pada ibu Sofia nelambung saat selesai kami memperkenalkan diri, lantas beliau mampu mengingat nama, bahkan nama lengkap, kami semua. Kuperkirakan umurnya sudah lebih dari setengah atau bahkan tiga per empat abad, tapi tiga hal yang sangat kuat dari dirinya: cantik, pintar, sangat lndonesia.

Aku putuskan saat detik itu, dialah idolaku.

No comments:

Post a Comment