Ibarat
ada sungai di hadapan kita dan saat kita melewati sungai itu,
sebagaimanapun kita berdiri lagi di titik ini, kita bukanlah orang yang
sama. Ada yang lain, ada yang hilang, ada yang didapat.
Seperti
itulah perasaanku saat ini. Aku tahu sungai itu harus aku lewati walau
aku juga tahu tidak akan jadi diri yang sama dengan sebelumnya.
Selalu ada 1 sebelum 2, 3, 4, 10, 100, 1000. Selalu ada awal dari semua.
Kita hanya memiliki satu dan itu sudah terlepas.
Aku
hanya punya satu 21 tahun, dan itu tidak akan kembali, memutar balik
arah, terulang, tidak akan. Sekarang aku sampai pada 22 tahun umurku dan
aku benar-benar merasakannya. Merasakan apa yang telah hilang dan apa
yang tengah aku dapat.
Setimpal? Tidak tahu juga.
Sedikit
merasa sedih dan takut. Jauh di dalam kita harus tahu bahwa semua bisa
hilang kapan saja. Tidak akan ada satu hal pun yang akan selalu ada
kecuali Tuhan. Semua pasti hilang, siap tidak siap, sungai harus
terlewati, langkah harus terlepas.
Andai kamu benar-benar tahu apa yang aku rasakan betul di sini. Tidak akan ada kemarahan atau kedengkian apalagi kemurkaan.
Ulang tahun adalah hari bahagia, bukan?
Aku tidak ingin merusaknya, demi orang-orang terkasih dalam hidupku.
Bukan, ini juga bukan diary yang lantas setelah menulis semua ini aku menyembunyikannya di bawah bantal. Tidak kok.
Sungai
itu sudah aku lewati. Aku bukan orang yang sama dengan aku kemarin. 21
tahun sudah berubah jadi 22 tahun. Nanti akan berubah lagi jadi 23, 24,
25, 50, dan semoga sampai 100. Amin.
Selamat ulang tahun, diriku.
Semoga selamat sampai tujuan!
No comments:
Post a Comment